Blog

  1. Home
  2. Blog

Pengaruh Penjajahan Spanyol di Filipina: Warisan Abadi

Filipina, negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara (yang juga tetangga kita), menyimpan jejak sejarah yang kaya akan pengaruh kolonial, terutama dari Spanyol. Selama lebih dari tiga abad, Spanyol menjajah Filipina, meninggalkan warisan budaya, agama, bahasa, dan arsitektur yang hingga kini masih terasa.

 

Baca juga: Suku Maya dan Pengaruhnya untuk Spanyol

 

Kedatangan Spanyol

Kisah penjajahan Spanyol di Filipina dimulai dengan ekspedisi yang dipimpin oleh seorang pelaut Portugis bernama Ferdinand Magellan. Berlayar untuk kepentingan Spanyol, Magellan memimpin lima kapal niat menemukan rute baru ke Kepulauan Rempah-rempah di Maluku. Perjalanan panjang ini akhirnya membawa mereka tiba di kepulauan yang kini dikenal sebagai Filipina pada tanggal 16 Maret 1521.

 

Saat pertama kali menginjakkan kaki di pulau Homonhon, Magellan dan anak buahnya disambut baik oleh penduduk asli yang dikenal sebagai Lapu-Lapu. Kontak awal antara kedua kelompok ini berlangsung damai, ditandai dengan pertukaran hadiah dan makanan. Namun, perdamaian ini tidak berlangsung lama. Konflik pecah ketika Magellan berusaha memaksa penduduk setempat untuk menganut agama Katolik dan mengakui kekuasaan Spanyol.

 

Puncak dari konflik ini terjadi dalam Pertempuran Mactan, di mana Magellan tewas dalam pertempuran melawan pasukan Lapu-Lapu. Kematian Magellan menjadi pukulan besar bagi ekspedisi Spanyol, namun tidak menghentikan niat mereka untuk menguasai wilayah tersebut. Beberapa tahun kemudian, ekspedisi Spanyol yang dipimpin oleh Miguel López de Legazpi berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah Filipina dan mendirikan koloni Spanyol di sana.

 

Baca juga: Semana Santa: Parade Perayaan Paskah di Spanyol

 

Pengaruh dan Warisan

Penjajahan Spanyol di Filipina selama lebih dari tiga abad telah meninggalkan warisan yang kompleks dan mendalam. Pengaruh Spanyol terlihat jelas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Filipina, mulai dari agama, bahasa, hingga arsitektur bangunan.

 

1. Agama

Salah satu warisan paling menonjol adalah agama Katolik. Mayoritas penduduk Filipina menganut agama Katolik, hasil dari upaya misionaris Spanyol dalam menyebarkan ajaran agama mereka. Selain itu, banyak tradisi dan perayaan keagamaan di Filipina yang dipengaruhi oleh budaya Spanyol, seperti perayaan Semana Santa.

 

Sumber: Flickr

 

2. Bahasa

Dalam bidang bahasa, pengaruh Spanyol juga sangat kuat. Banyak kata dalam bahasa Tagalog, bahasa nasional Filipina, berasal dari bahasa Spanyol. Selain itu, struktur kalimat dan tata bahasa Tagalog juga dipengaruhi oleh bahasa Spanyol. Warisan bahasa ini masih dapat kita lihat dalam percakapan sehari-hari masyarakat Filipina.

 

3. Arsitektur

Arsitektur kolonial Spanyol juga menjadi salah satu ciri khas kota-kota tua di Filipina. Bangunan-bangunan bersejarah seperti gereja, benteng, dan rumah-rumah tua dengan gaya arsitektur Spanyol masih banyak ditemukan di berbagai kota. Kota Vigan di provinsi Ilocos Sur adalah contoh yang paling terkenal, dengan rumah-rumahnya yang terbuat dari batu bata dan kayu yang masih terawat dengan baik.

 

Baca juga: 21 Negara yang Menggunakan Bahasa Spanyol

 


 

Kesimpulan

Ekspedisi Magellan menjadi titik balik dalam sejarah Filipina, menandai awal era kolonialisme Spanyol. Warisan Spanyol memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk budaya, agama, dan bahasa Filipina. Pengaruh Spanyol yang kompleks ini membentuk identitas Filipina saat ini, menjadi perpaduan unik antara tradisi lokal dan warisan kolonial.

 

Chicos juga bisa loh buat WA tanya-tanya ke Mindia terkait kelas lain dari Estudia Course. Selalu ada kelas private yang dibuka untuk siapa saja dan kapan saja.


¡Vamos, chicos! 

 

Penulis: @satriosjagad