Vocab & Grammar

  1. Home
  2. Vocab & Grammar

10 Quotes Bahasa Spanyol dari Penulis Terkenal

Bahasa Spanyol tidak hanya kaya akan sejarah dan budaya, tetapi juga merupakan bahasa dari karya-karya sastra yang berpengaruh di dunia. Dari novel hingga puisi yang emosional, para penulis dari Spanyol telah memberikan kontribusi besar dalam dunia literatur. Salah satu cara terbaik untuk merasakan keindahan bahasa Spanyol adalah melalui kutipan atau quotes dari penulis terkenal. 

 

Tentang Penulis Spanyol

Penulis-penulis Spanyol telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra, menciptakan karya-karya yang abadi dan mendalam. Mulai dari Zaman Keemasan Spanyol hingga penulis kontemporer, mereka dikenal karena eksplorasi tema-tema universal seperti cinta, kehidupan, dan kebebasan. Nama-nama seperti Miguel de Cervantes, Federico García Lorca, dan Gabriel García Márquez tidak hanya dikenal di negara asal mereka, tetapi juga diakui di seluruh dunia. Yuk, simak 10 quotes bahasa Spanyol dari penulis terkenal yang bisa memberikan inspirasi dan perspektif buat kita.

 

1. Miguel de Cervantes

Spanyol: "El que lee mucho y anda mucho, ve mucho y sabe mucho."

Indonesia: "Siapa yang banyak membaca dan banyak berkelana, dia melihat dan mengetahui banyak hal." 

Kutipan ini berasal dari penulis novel legendaris Don Quijote (1605), Miguel de Cervantes. Pesan ini menyoroti tentang pentingnya pengalaman hidup dan pembelajaran melalui buku dan perjalanan/pengalaman. Membaca memperkaya pengetahuan kita, sementara pengalaman hidup memberikan kebijaksanaan yang tak tergantikan.

 

2. Federico García Lorca

Spanyol: "La poesía no quiere adeptos, quiere amantes."

Indonesia: "Sebuah puisi tidak menginginkan pengikut, namun ia menginginkan pasangan."

Federico García Lorca adalah salah satu penyair paling berpengaruh di Spanyol. Beliau adalah tokoh kunci dalam sastra Spanyol abad ke-20, yang menyampaikan bahwa puisi adalah bentuk seni yang sangat personal. Quotes dari puisi Diálogos sobre el teatro (1933) menjelaskan bahwa puisi bukanlah sesuatu yang hanya dimengerti secara intelektual, tetapi sesuatu yang harus dirasakan dengan hati.

 

3. Lope de Vega

Spanyol: "No hay mayor gloria que el amor, ni mayor castigo que los celos."

Indonesia: "Tidak ada kemuliaan yang lebih besar dari pada cinta, dan tidak ada hukuman yang lebih besar dari pada kecemburuan." 

Lope de Vega, adalah salah satu penulis drama terbesar dalam sejarah Spanyol yang menulis lebih dari 1.500 drama. Diambil dari drama Fuenteovejuna (1619), arti dari tulisan ini adalah segala bentuk dari kecemburuan akan memaksa kita melakukan beberapa hal yang tidak kita inginkan. Kutipan ini juga cukup menyentuh emosi mendalam yang sering dialami oleh manusia.

 

Baca juga: 15 Quotes Bahasa Spanyol yang Cocok Buat Jadi Caption

 

4. Antonio Machado

Spanyol: "Caminante, no hay camino, se hace camino al andar."

Indonesia: "Pejalan kaki, tidak ada jalan untukmu. Buatlah jalanmu dengan melangkah lebih jauh." 

Kutipan ini diambil dari puisi Proverbios y cantares dalam koleksi Campos de Castilla (1912). Berjudul spesifik Caminante no hay Camino, adalah salah satu puisi yang mengeksplorasi tentang takdir manusia dengan menggunakan metafora jalan: kita berjalan, menjalani hidup, mengamati dunia, dan membuat pilihan. Antonio Machado adalah seorang penyair yang memberikan pelajaran hidup melalui kata-katanya ini. Kutipan ini menunjukkan bahwa kita harus menciptakan jalan kita sendiri melalui tindakan dan keputusan yang kita ambil setiap hari.

 

5. William Shakespeare (terjemahan Spanyol)

Spanyol: "Es mejor ser rey de tu silencio que esclavo de tus palabras."

Indonesia: "Lebih baik menjadi raja dari keheninganmu daripada budak dari kata-katamu." 

Meskipun William Shakespeare adalah penulis Inggris, kutipan dari Hamlet (1603) ini jika diterjemahkan ke dalam versi bahasa Spanyol menekankan tentang pentingnya menjaga kata-kata. Terdengar mudah, namun kata-kata memiliki pengaruh yang besar, dan terkadang lebih baik kita memilih diam daripada mengatakan sesuatu yang akan membawa konsekuensi buruk.


6. Gabriel García Márquez

Spanyol: "El amor es eterno mientras dura."

Indonesia: "Cinta itu abadi selama tetap ada." 

Seorang penulis Kolombia dan pemenang Nobel yang bernama Gabriel García Márquez, terkenal dengan novel yang berjudul El amor en los tiempos del cólera (1985). Kutipan sederhana ini berbicara tentang sifat dari cinta; bisa abadi dan kekal selama tetap ada, namun juga bisa hilang atau bersifat sementara ketika cinta itu hilang. Dalam kutipan ini juga bisa diartikan secara umum; selain berarti ke pasangan, bisa juga ke orang-orang terdekat kita atau keluarga.

 

Baca juga: 21 Negara yang Menggunakan Bahasa Spanyol

 

7. Mario Vargas Llosa

Spanyol: "La verdad es como el sol. Puedes ocultarla por un tiempo, pero no desaparecerá."

Indonesia: "Kebenaran itu seperti matahari. Kamu bisa menyembunyikannya untuk sementara waktu, tetapi tidak akan hilang." 

Mario Vargas Llosa, penulis Peruvian Spanish yang juga sempat mencalonkan diri menjadi presiden, menyampaikan pesan bahwa kebenaran tidak akan bisa untuk ditutupi selamanya. Diambil dari novel yang berjudul Conversación en La Catedral (1969), quotes ini adalah pengingat bagi siapapun, bahwa meskipun kita mungkin mencoba mengabaikan atau menyembunyikan sesuatu, kebenaran akan selalu muncul.

 

8. Emily Dickinson (terjemahan Spanyol)

Spanyol: "Para viajar lejos, no hay mejor nave que un libro."

Indonesia: "Untuk bepergian jauh, tidak ada kapal yang lebih baik daripada buku." 

Puisi dari Emily Dickinson dikenal karena keindahan bahasa dan eksplorasi tema kehidupan. Ia adalah seorang penyair Amerika yang karya-karyanya diterjemahkan ke banyak bahasa, termasuk Spanyol. Kutipan di atas diambil dari Poems (1890), mengingatkan kita bahwa dengan membaca buku, kita bisa pergi ke tempat-tempat yang jauh meskipun belum secara fisik.

 

9. Pedro Calderón de la Barca

Spanyol: "La vida es sueño, y los sueños, sueños son."

Indonesia: "Hidup adalah mimpi, dan mimpi hanyalah mimpi." 

Seorang penulis drama terkenal dari Zaman Keemasan Spanyol yang bernama Pedro Calderón de la Barca, mengeksplorasi filosofi kehidupan dan kenyataan dalam kutipan ini. Potongan di atas diambil dari drama berjudul La vida es sueño (1635), yang menyoroti sifat sementara dan tidak pastinya kehidupan, seperti mimpi yang datang dan pergi.

 

Baca juga: Kenapa Bahasa Spanyol Ada Gender Bahasa?

 

10. Octavio Paz

Spanyol: "La libertad no necesita alas, lo que necesita es echar raíces."

Indonesia: "Kebebasan tidak membutuhkan sayap, tetapi dibutuhkan adalah mengakar." 

Dikutp dari El laberinto de la soledad (1950), Octavio Paz sering mengeksplorasi konsep kebebasan yang bukan hanya fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Kutipan ini menyoroti pentingnya memiliki akar yang kuat dalam nilai dan prinsip untuk mencapai kebebasan sejati. Pesan ini menggarisbawahi bahwa kebebasan bukan hanya tentang kebebasan bergerak, tetapi juga memiliki landasan yang kokoh dalam prinsip dan nilai yang kita pegang.

 


 

Kesimpulan

Kutipan-kutipan ini tidak hanya menawarkan wawasan tentang kehidupan, cinta, dan perjalanan manusia, tetapi juga menunjukkan keindahan bahasa Spanyol. Dari pemikiran filosofis hingga refleksi mendalam tentang cinta dan kehidupan, para penulis ini telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia sastra. 

Buat chicos yang mau belajar bahasa Spanyol, memahami kutipan ini juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mendalami budaya dan pemikiran dari para penulis legendaris. Kalian juga bisa loh buat WA tanya-tanya ke Mindia terkait kelas dari Estudia Course.

 

¡Vamos, chicos!

 

Penulis: @satriosjagad